Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG) serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL). Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan erat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan tersendiri. Agar lipid dapat larut dalam darah, molekul lipid harus terikat pada molekul protein (yang dikenal dengan nama apoprotein, yang sering disingkat dengan nama Apo. Senyawa lipid dengan apoprotein dikenal sebagai lipoprotein.
Tergantung dari kandungan lipid dan jenis apoprotein yang terkandung maka dikenal lima jenis liporotein yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Dari total serum kolesterol, K- LDL berkontribusi 60-70%, mempunyai apolipoprotein yang dinamakan apo B-100 (apo B). Kolesterol LDL merupakan lipoprotein aterogenik utama dan dijadikan target utama untuk penatalaksanaan dislipidemia. Kolesterol HDL berkontribusi pada 20-30% dari total kolesterol serum. Apolipoprotein utamanya adalah apo A-1 dan apo A-II. Bukti-bukti menyebutkan bahwa HDL menghambat proses aterosklerosis.