Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis kompleks yang membutuhkan penanganan medis berkelanjutan dengan strategi menurunkan risiko multifaktorial terhadap kontrol kadar glukosa. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 8,3% dari populasi global atau sebanyak 382 juta orang menderita diabetes dan diestimasikan akan mengalami peningkatan menjadi 10,1% atau sekitar 592 juta orang pada tahun 2035. Kemudian, data dari Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa kejadian DM pada usia ≥15 tahun yang terdiagnosis dokter sebesar 2% dari total populasi Indonesia dimana prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 3,5%. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga mengestimasikan adanya kenaikan kasus DM tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta orang pada tahun 2020.