Category: Modul Pegangan Praktek

|

Dermatitis

Dermatitis adalah kelainan pada kulit dengan gejala subjektif berupa rasa gatal dan secara objektif ditandai bercak, ruam atau peradangan. Gejalanya bisa berupa warna kemerahan akibat pelebaran pembuluh darah, sembab atau lebam akibat penimbunan cairan pada jaringan, penebaan kulit dan tanda garukan serta perubahan warna kulit. Keparahan dari kelainan kulit akibat dermatitis tergantung daya imunitas penderita, […]
Lihat Modul
|

Skabies

Penyakit skabies banyak ditemukan pada masyarakat padat penduduk dan berhubungan erat dengan higiene yang buruk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa prevalensi skabies dua kali lebih tinggi pada daerah kumuh perkotaan yang padat penduduk dibandingkan dengan populasi nelayan yang tinggal di tempat yang lebih luas.
Lihat Modul
|

Lipoma

Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada di bawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm.
Lihat Modul
|

Anemia

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia. Diperkirakan >30% penduduk dunia menderita anemia dan sebagian besar di daerah tropis. Oleh karena itu, anemia seringkali tidak mendapat […]
Lihat Modul
|

Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Di antara 30 negara endemis demam dengue, Indonesia menempati posisi kedua terbanyak dari kejadian kasus demam dengue dan urutan pertama dengan insiden tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Provinsi yang memiliki prevalensi tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa […]
Lihat Modul
|

Diabetes Melitus Tipe 2

Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis kompleks yang membutuhkan penanganan medis berkelanjutan dengan strategi menurunkan risiko multifaktorial terhadap kontrol kadar glukosa. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 8,3% dari populasi global atau sebanyak 382 juta orang menderita diabetes dan diestimasikan akan mengalami peningkatan […]
Lihat Modul
|

Dislipidemia

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG) serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL). Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan erat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga […]
Lihat Modul
|

Mastitis

Mastitis dan abses payudara terjadi pada semua populasi dengan atau tanpa kebiasaan menyusui. Berdasarkan data yang dilaporkan bahwa insiden mastitis pada wanita menyusui di dunia nilainya bervariasi, mulai dari yang rendah hingga mencapai 33%, tetapi biasanya di bawah 10%. Menurut data WHO tahun 2008, kejadian mastitis pada wanita di Amerika Serikat sebanyak 241.240 orang, di […]
Lihat Modul
|

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah yang sering terjadi pada semua usia terutama pada perempuan. Bentuk ISK antara lain adalah sistitis akut, sistitis kronik, uretritis dan infeksi lainnya. Hampir 50% perempuan pernah mengalami satu episode ISK dalam hidupnya dan sepertiga diantaranya terjadi pada usia 24 tahun.
Lihat Modul
|

Dispepsia & Gastritis

Dispepsia merupakan keluhan umum yang sering dijumpai dalam praktik, yaitu perasaaan tidak nyaman atau nyeri pada ulu hati kadang disertai mual dan muntah ataupun keluhan lainnya. Berdasarkan kelainan pada mukosa gaster, dispepsia dapat dibagi menjadi dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Gastritis adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan keluhan dispepsia, yang ditandai dengan peradangan pada […]
Lihat Modul
|

Demam Tifoid

Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia yang disebabkan oleh infeksi sistemik Salmonella. Sebanyak 96% kasus demam tifoid disebabkan oleh S.typhi dan selebihnya disebabkan oleh S.paratyphi. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Demam tifoid sangat berhubungan dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang buruk. Berdasarkan […]
Lihat Modul
|

Common Cold

Common cold atau infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) nasofaringitis akut merupakan penyakit yang paling banyak didiagnosis pada layanan kesehatan primer. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPJS menunjukkan bahwa common cold merupakan 1 dari 5 penyakit yang paling banyak didiagnosis pada layanan kesehatan primer dan juga menduduki peringkat pertama. Menurut data World Health Organization (WHO), common […]
Lihat Modul
|

Tuberkolosis Paru

Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebakan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Indonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar dari 22 negara didunia dengan beban TB. Kontribusi TB di indonesia sebesar 5.8%. saat ini timbul kedaruratan baru dalam peanggulangan […]
Lihat Modul
|

Asma Bronkial

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi asma di Indonesia mencapai 2,4% dimana kejadian asma akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi. Hal ini dibuktikan bahwa prevalensi asma pada populasi balita hanya sebesar 1,6%, sedangkan pada populasi lansia (usia >65 tahun) sebesar 4,5%. Selain itu, didapatkan juga bahwa angka nasional proporsi kekambuhan asma selama […]
Lihat Modul
|

Rhinitis

Rhinitis terjadi pada semua ras. Pada usia anak, prevalensi rhinitis lebih besar ditemukan pada anak laki-laki, sedangkan pada usia dewasa, antara laki-laki dan perempuan memiliki prevalensi yang sama besar. Rhinitis dapat dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan non- alergi. Rhinitis alergi terjadi karena adanya alergen yang memicu respon imun dan menimbulkan berbagai gejala pada […]
Lihat Modul
|

Impacted Cerumen

Impacted cerumen adalah penyakit pada liang telinga yang ditandai dengan adanya serumanstasis yang dapat menyebabkan sumbatan, sehingga mengurangi pendengaran telinga, timbulgatal dan dapat menyebabkan nyeri. Prevalensi serumen prop di dunia terbanyak terjadi pada anak–anak dan orang tua sebesar 6% dari populasi dunia. Studi di Negara Tiongkok didapatkan prevalensi serumen prop terbanyak pada anak TK sebesar […]
Lihat Modul
|

Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Hipertensi adalahsuatu kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau diastolik≥90 mmHg. Kondisi ini sering tanpa gejala sehingga pasien seringkali tidak menyadaribahwa dirinya mengalami hal ini. Padahal peningkatan tekanan darah yang tidak terkontroldapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantungdan kerusakan […]
Lihat Modul
|

Tension Headache

Nyeri kepala adalah salah satu gejala yang paling sering dan mencapai 40% keluhan neurologispada pasien. Peran penting sebagai dokter praktik di fasilitas kesehatan primer adalahmembedakan nyeri kepala yang primer atau sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepalayang merupakan penyakit utama, sedangkan nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yangmerupakan akibat dari penyakit yang mendasarinya. Nyeri kepala […]
Lihat Modul
|

Bronkitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Radang dapatberupa hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulanpertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidakterdapat penyebab lain. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuhsempurna, namun pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya […]
Lihat Modul
|

Bell's Palsy

Bell’s palsy adalah paralisis fasialis perifer idiopatik yang merupakan penyebab tersering dariparalisis fasialis perifer unilateral. Bell’s palsy muncul mendadak (akut), unilateral, berupaparalisis saraf fasialis perifer yang secara gradual dapat mengalami perbaikan pada 80-90%kasus. Bell’s palsy merupakan salah satu dari penyakit neurologis tersering yang melibatkansaraf kranialis dan penyebab tersering (60-75%) dari kasus paralisis fasialis unilateral akut […]
Lihat Modul
© 2024 Collegium of Indonesian Doctors. All rights reserved.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram